Mataram – Dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian bangsa melalui ketahanan pangan, Polda NTB memperkuat perannya dalam mengawasi distribusi pupuk subsidi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memastikan keberhasilan program swasembada pangan di NTB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid, SIK, mengungkapkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda NTB telah mengungkap 17 kasus penyelewengan pupuk subsidi selama periode 2023–2024, dengan total barang bukti sebanyak 45 ton. “Kami ingin memastikan bahwa pupuk subsidi digunakan sesuai peruntukannya untuk mendukung keberhasilan petani lokal,” ujarnya di Mataram, Senin 13 Januari 2025.
Selain pengawasan, Polda NTB juga melaksanakan program pemanfaatan lahan produktif yang selaras dengan program nasional. Hingga saat ini, sebanyak 7.888,85 hektar lahan jagung telah ditargetkan untuk pengolahan pada 2025. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Koperasi Produsen Indonesia Maju Swasembada dan Universitas Teknologi Sumbawa, untuk memastikan produksi pangan yang optimal.
“Upaya kami bukan hanya mencakup pengawasan, tetapi juga edukasi kepada petani tentang praktik pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi ini, NTB dapat menjadi pionir ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden RI,” tambah Kombes Pol Mohammad Kholid.
Program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Di Polres Lombok Tengah, misalnya, pengolahan lahan seluas 1.044 hektar berhasil meningkatkan produktivitas jagung yang menjadi kebutuhan utama pangan nasional. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari kontribusi nyata Polda NTB dalam mewujudkan visi besar Asta Cita, yakni Indonesia yang mandiri dalam pangan dan siap bersaing di pasar global.
Demikian siaran pers ini dibuat sebagai bahan publikasi.
Kabid Humas Polda NTB
Kombes Pol Mohammad Kholid, S.I.K., M.M.,
