Binkam

Dari Neraka Api ke Neraka Es: Dampak Perang Nuklir bagi Bumi

×

Dari Neraka Api ke Neraka Es: Dampak Perang Nuklir bagi Bumi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi dampak perang nuklir yang mengerikan

Perang nuklir adalah salah satu skenario terburuk yang bisa terjadi di dunia. Jika perang nuklir meletus, tidak ada yang akan selamat dari dampaknya. Baik yang berperang maupun yang tidak, semua akan merasakan akibat mengerikan dari senjata nuklir. Apa saja dampaknya? Bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasan berikut ini.

Senjata Nuklir, Senjata Pemusnah Massal yang Pernah Digunakan Sekali

Senjata nuklir adalah senjata yang mendapatkan energi dari reaksi nuklir. Reaksi nuklir adalah proses di mana inti atom pecah atau bergabung dan melepaskan energi besar. Senjata nuklir dapat menghasilkan ledakan dahsyat yang dapat menghancurkan kota-kota, membunuh jutaan orang, dan mencemari lingkungan dengan radiasi.

Penggunaan senjata nuklir pernah sekali dalam sejarah, yaitu ketika Amerika Serikat mengebom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada tahun 1945, yang mengakhiri Perang Dunia II di Asia. Bom atom yang jatuh di Hiroshima memiliki daya ledak sekitar 15 kiloton TNT, sedangkan bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki memiliki daya ledak sekitar 21 kiloton TNT. Bom-bom ini menewaskan sekitar 200 ribu orang secara langsung atau tidak langsung.

Dampak Langsung, Kematian dan Kehancuran

Jika perang nuklir meletus, dampak langsungnya sangat mengerikan. Selain mengakibatkan kehancuran total dari kota-kota target serangan nuklir, perang nuklir juga akan menewaskan sebagian besar populasi manusia secara singkat.

Menurut laman Nukemap, rudal balistik aktif milik China, Dong Feng-5 yang memiliki daya ledak 5 megaton TNT jika meledak di kota New York dapat membunuh sekitar 3.245.840 orang secara langsung. Rudal ini juga akan melukai sekitar 4.269.910 orang dan menghancurkan sekitar 1.214 kilometer persegi.

Di dalam perang nuklir ada ratusan bahkan ribuan hulu ledak nuklir di Dunia, yang tentunya akan sangat mengurangi jumlah populasi secara ekstrem. Sebuah studi tahun 2019 memperkirakan bahwa perang nuklir antara India dan Pakistan dengan menggunakan 100 hulu ledak nuklir masing-masing dapat menewaskan sekitar 50 juta orang dalam waktu empat hari.

Dampak Tidak Langsung, Radiasi dan Krisis

Namun, dampak perang nuklir tidak hanya dirasakan oleh wilayah yang berperang saja. Wilayah yang tidak berperang juga akan terkena dampaknya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung, wilayah yang tidak berperang akan terpapar radiasi pengion (ionisasi) yang bisa membuat orang sakit atau bahkan meninggal dunia. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat merusak sel-sel tubuh dengan mengubah struktur molekulnya. Radiasi pengion dapat berasal dari ledakan nuklir itu sendiri atau dari debu radioaktif yang tersebar di udara.

Sekalipun sembuh, orang yang telah terpapar memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang, termasuk kanker dan kerusakan genetik. Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), paparan radiasi dapat meningkatkan risiko kanker sekitar 5% per sievert. Sievert adalah satuan ukuran dosis radiasi yang diterima oleh tubuh. Sebagai perbandingan, dosis radiasi rata-rata yang diterima oleh manusia dalam setahun adalah sekitar 0,0024 sievert.

Secara tidak langsung, wilayah yang tidak berperang juga akan mengalami krisis pangan, ekonomi, dan sosial akibat dari perubahan iklim global yang disebabkan oleh perang nuklir.

Perubahan Iklim Global, Dampak Jangka Panjang yang Mengancam Kehidupan di Bumi

Perubahan iklim global adalah dampak jangka panjang dari perang nuklir yang dapat melenyapkan peradaban dan kehidupan di Bumi. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, perang nuklir akan menghancurkan semua lautan dan daratan di Bumi, dengan beberapa efek yang berlangsung ribuan tahun.

Penelitian ini menunjukkan bahwa badai api nuklir akan melepaskan jelaga dan asap ke atmosfer atas yang akan menghalangi matahari, yang mengakibatkan gagal panen di seluruh dunia. Pada bulan pertama setelah ledakan nuklir, suhu global rata-rata akan turun sekitar 13 derajat Fahrenheit atau sekitar 7 derajat Celcius. Kondisi ini berarti terjadi perubahan suhu yang lebih besar daripada di Zaman Es terakhir.

Suhu laut akan turun dengan cepat dan tidak akan kembali ke keadaan sebelum perang bahkan setelah asap menghilang. Saat Bumi semakin dingin, es laut mengembang lebih dari 6 juta mil persegi dan kedalaman 6 kaki di beberapa cekungan yang menghalangi pelabuhan utama termasuk Pelabuhan Tianjin di Beijing, Kopenhagen, dan St. Petersburg. Es laut akan menyebar ke daerah pantai yang biasanya bebas es menghalangi pengiriman melintasi belahan bumi Utara sehingga sulit untuk mendapatkan makanan.

Penurunan mendadak dalam cahaya dan suhu laut, terutama dari Arktik ke Atlantik Utara dan Samudra Pasifik Utara, akan membunuh ganggang laut. Ini akan menciptakan kelaparan makhluk hidup di laut karena ganggang merupakan sumber makanan utama dari rantai jaring makanan di laut. Hal ini juga akan menghentikan sebagian besar penangkapan ikan.

Mari Jaga Perdamaian dan Hindari Perang Nuklir

Perang nuklir adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh siapa pun. Akan membawa bencana bagi semua makhluk hidup di Bumi, baik yang berperang maupun yang tidak. Perang nuklir akan mengubah Bumi menjadi neraka dingin dan gelap, tanpa harapan dan masa depan. Dapat menghapus semua jejak peradaban dan kebudayaan yang telah dibangun oleh manusia selama ribuan tahun. Perang nuklir akan membuat kita semua menyesal dan menangis, jika masih ada yang bisa menangis.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga perdamaian dan kerjasama antar negara. Mari kita saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, bahwa kita semua adalah satu keluarga besar di Bumi ini. Untuk itu, mari kita berhenti berpikir untuk menggunakan senjata nuklir sebagai alat untuk menyelesaikan masalah. Musti kita ingat bahwa senjata nuklir bukanlah mainan yang bisa kita mainkan seenaknya.

Apakah Anda masih mau bilang “nuklar nuklir” dengan santai? Masih mau bercanda dengan hal yang sangat serius ini? Anda masih mau mengambil risiko untuk menghancurkan Bumi yang indah ini? Jika Anda menjawab ya, maka saya hanya bisa berkata: semoga Tuhan memberkati Anda, karena Anda pasti membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *